Ipol.idIpol.id
Aa
  • Home
  • News
  • Nasional
    • Jabodetabek
    • Jakarta Raya
    • Nusantara
  • Internasional
  • Politik
  • Hukum
  • Kriminal
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Si Ipol
  • Opini
  • More
    • Video
    • Gaya hidup
    • Sosok
    • Tekno/Science
    • Galeri
    • Indeks Berita
Reading: BRIN Gandeng UNRAM Ungkap Keanekaragaman Hayati di Kawasan Sunda Kecil
Share
Ipol.idIpol.id
Aa
Cari berita disini...
  • Home
  • News
  • Nasional
    • Jabodetabek
    • Jakarta Raya
    • Nusantara
  • Internasional
  • Politik
  • Hukum
  • Kriminal
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Si Ipol
  • Opini
  • More
    • Video
    • Gaya hidup
    • Sosok
    • Tekno/Science
    • Galeri
    • Indeks Berita
Follow US
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan IPOL.ID
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Ipol.id > Nusantara > BRIN Gandeng UNRAM Ungkap Keanekaragaman Hayati di Kawasan Sunda Kecil
Nusantara

BRIN Gandeng UNRAM Ungkap Keanekaragaman Hayati di Kawasan Sunda Kecil

Timur
Timur Published 12 Mar 2023, 08:00
Share
3 Min Read
komodo
Komodo adalah salah satu keanekaragaman hayati yang khas di Sunda Kecil. Foto: Holland America
SHARE

IPOL.ID – Humas BRIN. Secara geologis, pulau-pulau di Nusa Tenggara tidak pernah bersatu denggan pulau-pulau lainnya. Sehingga, secara ekologis memiliki keunikan tersendiri terutama keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya, dan merupakan fenomena tersendiri yang perlu dikaji untuk mendapatkan informasi terkait sejarah alam serta evolusi yang terjadi pada masa lampau dan saat ini.

Untuk dapat lebih mengintensifkan kajian-kajian yang berkaitan keanekaragaman hayati baik dari sisi kajian jenis, ekologi, maupun evolusi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Biosistemika dan Evolusi (PRBE), Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan (ORHL) menggandeng Fakultas MIPA Universitas Mataram, bekerja  sama dalam riset pengungkapan keanekaragaman hayati di berbagai tipe ekosistem di kawasan Sunda kecil, khususnya tentang pola penyebaran keanekaragaman hayati di kawasan sunda kecil.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan langsung naskah kerja sama antara Kepala PRBE BRIN, Bayu Adjie dengan Dekan MIPA Universitas Mataram, Dedi Suhendra di Auditorim Gedung Teratai, KST Soekarno, Cibinong, pada Jumat (03/03).

Dalam sambutannya, Bayu mengatakan, selain bisa berkolaborasi dalam riset, ke depannya juga dapat berkolaborasi dalam hal akademiknya.  “Jadi very welcome bagi teman-teman periset untuk bisa sharing  pengetahuan dan pengalaman untuk adik-adik kita di Mataram,” tuturnya dilansir dari brin.go.id.

Baca Juga

Sukarelawan Ganjar Muda Padjajaran (GMP) ngeliwet bersama warga di Kampung Citereup, Desa Cintaraja, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (26/3). Foto: GMP
Tiru Keakraban Ganjar, Sukarelawan GMP Ngeliwet Bareng Warga di Kabupaten Tasikmalaya
Taman Safari Indonesia dan BBKSDA NTT Sosialisasi Pelepasliaran Komodo
Kapal Pengangkut BBM Pertamina Terbakar di Pelabuhan Ampenan, 14 Kru Selamat, 3 Dalam Pencarian

Sementara itu, Dekan MIPA Universitas Mataram Dedi Suhendra menyambut positif kerja sama ini. “Semoga kerjasama yang kita jalin ini bisa betul-betul efektif dengan sumber daya tenaga dan expert yang dimiliki, bisa kita kolaborasikan bersama, untuk kesejahteraan rakyat Indonesia tentunya nanti, dan ilmu pengetahuan yang akan terus berkembang dan bermanfaat,” harapnya.

Penandatanganan kerja sama ini sekaligus juga menandai soft launching rangkaian kegiatan 200 tahun Alfred Russel Wallace yang akan digelar BRIN dan UNRAM hingga bulan Agustus mendatang.

Terkait hal ini, Kepala ORHL BRIN yang diwakili oleh Kepala Pusat Riset Zoologi Terapan (PRZT), Evy Ayu Arida mengatakan, “Dalam perjalanan 200 tahun Wallace, kita selalu ingat di awal tahun bahwa sudah sekian lamanya ada seseorang yang memahami betul pola distribusi fauna terutama vertebrata yang ada di tanah air kita, selama itulah kita percaya bahwa memang distribusi ini atau pola persebaran fauna khususnya di Indonesia betul adanya seperti itu,” ungkapnya.

Selanjutnya Evy berharap hal tersebut tidak berhenti hanya sampai pada suatu hipotesis saja, “Saya berharap teman-teman selalu konsisten terhadap ilmu yang sepertinya kurang diminati didalam pembangunan berkelanjutan, tetapi tanpa ilmu dasar ini kita tidak akan pernah tahu bahwa keanekaragaman kita yang sebenarnya, apalagi pola distribusinya,” pungkasnya. (timur)

GN

Follow Akun Google News Ipol.id

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami
TAGGED: brin, keanekaragaman hayati, nusa tenggara, sunda kecil, unram, wallace
Timur 12 Mar 2023, 08:00
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp LinkedIn Telegram Copy Link
Previous Article Masjid China Suku Hui Uighur Apa Jadinya Jika Islam Turun di Tiongkok?
Next Article peringkat BSN dan Indeks QI4SD Infrastruktur Mutu Indonesia Siap Dukung ASEAN Jadi Epicentrum of Growth
Banner Haka RestoBanner Haka Resto

TERPOPULER

TERPOPULER
Gaya hidup

Putri Sumut Sarah Panjaitan Jadi Duta Pariwisata di AS

Headline
Warga Keluhkan Terminal Bayangan Pasar Rebo via Jaki: Enggak Ngaruh
27 Mar 2023, 16:17
Politik
Safari Ramadan 1444 H, Ada Dua Keinginan AHY
27 Mar 2023, 22:17
Headline
Viral Tahanan Berpelukan dengan Putrinya di Tahanan, Ini Kata Polri
27 Mar 2023, 19:40
Ekonomi
Bank Artha Graha Internasional Ikutan Switch Off Earth Hour
27 Mar 2023, 17:26
Half Banner SharpHalf Banner Sharp
Ipol.idIpol.id
Follow US

Copyright © IPOL.ID. All Rights Reserved.

  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan IPOL.ID
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Logo Ipol.id Logo Ipol.id
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?