IPOL.ID – SVB Financial Group pada Selasa (14/3) menyebut bahwa Goldman Sachs Group adalah pembeli portofolio obligasi yang membukukan kerugian $1,8 miliar. Transaksi itu disebut membuat SVB dinyatakan bangkrut.
Dikutip dari VOA Indonesia pada Kamis (16/3/2023), kerugian pada portofolio tersebut mendorong SVB mencoba menjual saham baru senilai $2,25 miliar pada minggu lalu untuk menopang neracanya dengan menggunakan Goldman Sachs sebagai penasihat.
Rencana tersebut gagal karena deposan melarikan diri dan investor khawatir SVB akan membutuhkan lebih banyak modal.
SVB sendiri adalah lembaga pemberi pinjaman yang berfokus pada perusahaan teknologi yang dikenal sebagai Silicon Valley Bank.
Portofolio SVB yang dijual ke Goldman Sachs pada 8 Maret sebagian besar terdiri dari obligasi Departemen Keuangan AS yang memiliki nilai buku $23,97 miliar, kata SVB.
Transaksi itu dilakukan “dengan harga yang dinegosiasikan” dan menghasilkan pendapatan bank sebesar $21,45 miliar, tambah SVB.
SVB menjadi bank terbesar yang bangkrut sejak krisis keuangan 2008, dan diambil alih oleh regulator AS pada Jumat.
Pembelian portofolio obligasi Goldman Sachs ditangani oleh divisi yang terpisah dari unit yang menangani penjualan saham SVB, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Jacob Frenkel, ketua investigasi pemerintah dan praktik penegakan sekuritas di firma hukum Dickinson Wright, mengatakan pengaturan seperti itu dilakukan untuk menangani konflik kepentingan yang merupakan ciri bank-bank berskala besa. (Far)