IPOL.ID – Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengungkapkan salah satu strategi PKS dalam mendongkrak suara pada Pemilu 2024 mendatang. Diantaranya, dia menginstruksikan semua kadernya untuk menggaungkan capaian Anies Baswedan selama menjadi Gubernur DKI periode 2017-2022.
Hal ini diungkapkan Mardani dalam bimbingan teknis (bimtek) anggota DPR dan DPRD Fraksi PKS se-Banten, Jakarta dan Jawa Barat (Banjabar)
“Dengan telah dideklarasikannya Anies Baswedan sebagai calon presiden, maka bagi para anggota DPRD di Banjabar harus dimaksimalkan betul untuk meningkatkan suara PKS dengan menyampaikan keberhasilan Anies di Jakarta yang didukung oleh PKS. Tidak hanya Jakarta, tapi Banten dan Jawa Barat yang dekat dengan Jakarta harus bisa memaksimalkan dukungan ke Anies untuk meningkatkan suara PKS,” ujar Mardani di Jakarta, kemarin.
Seluruh anggota para anggota DPR dan DPRD dari PKS se-Banjabar, diminta menjadi kontributor utama dalam pemenangan PKS di Pemilu 2024. Mengingat, Banjabar merupakan basis utama dan lumbung suara PKS.
“Maka dengan segala sumberdaya yang dimiliki, popularitas yang dibangun selama menjadi anggota dewan dan jaringan luas yang dimiliki, sudah seharusnya para anggota dewan ini nenjadi motor pemenangan,” ungkapnya.
Oleh karena itu melalui bimtek tersebut, Mardani berharap agar para anggota dewan ini memanfaatkan betul materi yang diberikan tentang skill dalam melakukan komunikasi dengan berbagai pihak, bagaimana berdialog dengan berbagai kalangan untk merebut simpati mereka, membina komunitas yang telah didatangi dalam kapasitas sebagai anggota dewan, serta menjadikannya sebagai basis pemenangan.
“Prinsip komunikasi kita 3A, adem, akur, asyik. Adem artinya membuat suasana menjadi nyaman; akur menyatukan, jangan membelah atau memisahkan; asyik itu harus nyambung ke milenial, nyambung ke segmen-segmen. jadi PKS insyaallah akan menghadirkan suasana adem, asyik, akur,” urai Mardani.
Menurut Mardani, prinsip komunikasi tersebut juga selaras dengan gaya Anies sejak menjabat sebagai rektor universitas, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, hingga Gubernur DKI Jakarta.
“Kalau kita lihat, salah satu tulisan paling berkesan Mas Anies, ‘Merajut Keindonesiaan”, itu visi persatuannya, visi akurnya itu kokoh sekali. Beliau selalu menyatakan kebhinekaan itu sesuatu yang nyata,” jelas Mardani.
“Tapi persatuan harus diusahakan. Karena itu, narasi persatuan, narasi menjadi jembatan, narasi membuat yang berbeda itu saling mengenal, terus diangkat. Termasuk, gaya asyiknya karena bisa nyambung dengan berbagai isu yang ada, sehingga selalu up to date,” tambahnya.
Kemampuan komunikasi ini sangat penting dalam mendengar dan berdialog dengan masyarakayt dan konstituen, menyampaikan pendapat dan argumen ke eksekutif, berdialog dengan para tokoh dan berbagai elemen. Bangun komunikasi yang 3A, yaitu Adem, Akur dan Asyik. Bangun komunikasi yang Adem dna sejuk sengan berbagai pihak sebagaimana yang dicontohkan Walisongo saat berdakwah di Tanah Jawa. Karena komunikasi yang Adem cocok dengan karakter masyarakat Indonesia. (Peri)