IPOL.ID – Menjelang puasa Ramadan, harga sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan. Seperti halnya kenaikan harga bahan pokok cukup dirasa oleh para pedagang ayam, cabai dan bawang di Pasar Palmeriam, Kelurahan Palmeriam, Kecamatan, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (8/3).
Melonjaknya harga ayam, cabai, dan bawang sudah terjadi sejak empat hari belakangan ini, sehingga memberatkan para pedagang dan pembeli.
Para pedagang pasar khawatir dengan kenaikan harga bahan pokok pada bulan Ramadan karena mereka harus merogoh kantong lebih dalam untuk modal belanja, sebaliknya daya beli warga/konsumen menurun.
Naiknya harga ayam per ekor di Pasar Palmeriam dalam tiga hari terakhir juga melonjak sebesar Rp5 ribu dan diperkirakan masih dapat naik hingga bulan Ramadan.
“Sekarang aja harga ayam Rp35 ribu per ekor, normalnya Rp30 ribu. Sudah dua sampai tiga hari naiknya. Bulan puasa pasti naik lagi. Sebenarnya khawatir, tapi adanya begini,” kata pedagang ayam pada wartawan, Hari di Pasar Palmeriam, Rabu (8/3).
Sedangkan harga cabai dan bawang merah serta bawang putih yang juga mengalami kenaikan hingga kini harga tersebut tidak stabil belakangan ini.
Hal itu diungkapkan oleh pedagang cabai di Pasar Palmeriam, Jumadi bahwa harga cabai rawit yang sebelumnya berkisar Rp 60 ribu per kilogram dalam empat hari terakhir melonjak menjadi Rp 90 ribu.
“Itu harga sampai hari ini ya. Karena sekarang harga enggak stabil, jadi ada kemungkinan besok berubah. Sebelumnya saja harganya sempat Rp 100 ribu per kilogram,” kata Jumadi, Rabu.
Sementara, harga cabai merah keriting yang sebelumnya Rp 30 ribu per kilogram melonjak menjadi Rp 45 ribu, dan bawang putih cutting dari Rp 30 ribu per kilogram menjadi Rp 44 ribu.
Kemudian harga bawang merah yang sebelumnya Rp 20 ribu per kilogram naik menjadi Rp 40 ribu. Bahkan diperkirakan masih dapat melonjak hingga memasuki bulan Ramadan nanti.
“Biasanya ada (pas bulan Ramadan) kenaikan, sudah tahunan masih ada kemungkinan naik lagi dari harga sekarang. Ada kekhawatiran juga naik, puyeng karena pembeli berkurang,” keluh Jumadi. (Joesvicar Iqbal)