IPOL.ID – Ratusan lebih orang menggeruduk Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jakarta Timur (Jaktim) di Jalan Dr. Sumarno, Kecamatan Cakung pada Rabu (15/3) siang. Mereka menuntut adanya ketidakpastian sertifikat dan persoalan yang dihadapi BPN Jaktim belakangan ini.
Dalam aksi demonstrasi itu, mereka mempertanyakan pelaksanaan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) sejak Tahun 2018. Karena dianggap tidak sejalan dengan program Reforma Agraria.
Dalam aksinya, massa mengatasnamakan Aliansi Pejuang Tanah untuk Rakyat datang membawa mobil komando untuk orasi, spanduk protes hingga keranda jenazah.
Isi spanduk protes tersebut di antaranya ‘Pak Jokowi bagaimana nih, program bapak dicuekin sama BPN Jaktim, pelayanan PTSL sudah wafat, dan copot Kepala BPN Jakarta Timur’.
Humas aksi, Eko Wibowo mengatakan, ada lima tuntutan mereka yakni menuntut pertanggungjawaban BPN Jakarta Timur atas dugaan carut marutnya pelaksanaan PTSL dari Tahun 2018-2023.
“Kedua, audit penyelenggaraan birokrasi dan pelayanan kelembagaan BPN Jakarta Timur. Ketiga, copot Kepala BPN Jakarta Timur,” ungkap Eko pada wartawan di Cakung, Rabu (15/3).
Keempat, mendesak BPN untuk mensukseskan program Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang Reforma Agraria, dan tuntutan terakhir mereka yakni basmi habis mafia rakyat.
Menurut mereka, PTSL yang diprogramkan Presiden Jokowi tidak dijalankan BPN Jakarta Timur sebagaimana semestinya karena banyak warga belum mendapat sertifikat tanah.
“Ada ribuan yang belum diselesaikan. Apalagi banyak warga yang sudah K1 (status tanah sudah clear) yang tinggal menunggu penertiban sampai saat ini belum terbit,” kata Eko.
Di lokasi massa yang berjumlah sekitar 100 orang tersebut tetap berupaya masuk ke kantor BPN Jakarta Timur untuk mempertanyakan nasib sertifikat tanah mereka.
“Mereka menunggu penerbitan sampai bertahun-tahun dan belum ada klarifikasi dari BPN. Itu terjadi hampir di seluruh wilayah Jakarta Timur, dari 10 kecamatan dan 65 kelurahan,” tutup Eko.
Meski mereka tertahan di depan gerbang BPN Jakarta Timur yang dijaga jajaran Polres Metro Jakarta Timur, dan Polsek Cakung tapi mereka tetap melakukan orasi protesnya.
Sementara, sempat terjadi aksi saling dorong antara massa dengan personel Polres Metro Jakarta Timur dan Polsek Cakung karena massa berupaya mendorong pagar depan BPN Jakarta Timur. (Joesvicar Iqbal)