Di sisi lain, Dudung juga menyampaikan bahwa kepemimpinan militer harus memahami ilmu dan sejarah perang, termasuk fase-fase perkembangannya. Artinya, para Dansat dituntut untuk memiliki pemahaman mendalam tentang taktik, strategi, aktor dan persenjataan/alutsista yang digunakan dalam tiap generasi perang, mulai dari perang yang konvensional hingga perang terkini yang melibatkan siber.
“Setiap perubahan dan ketidakpastian dalam perang membutuhkan keputusan pemimpin militer dalam melihat dan menganalisa cara bertindak yang terbaik untuk mencapai tujuan (memenangkan perang). Untuk itu, pemimpin harus adaptif dalam menghadapi tantangan tugas, baik dalam kondisi perang maupun damai,” tegas jenderal bintang empat itu. (Yudha Krastawan)