IPOL.ID – Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim memastikan korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang akan segera dipindah ke kontrakan. Pihaknya menilai, tinggal di kontrakan lebih nyaman daripada di pengungsian.
“Insya Allah (relokasi ke kontrakan) betul. (Kontrakannya) Nyebar lah, di sekitar situ nyari. Kan kasihan kalau di pengungsian terus, nanti bisa sakit malahan,” ujar Ali kepada wartawan, Jum’at (10/3/2023).
Menurutnya, biaya kontrakan akan ditanggung sepenuhnya oleh Pertamina. Namun, korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang itu hanya diberi waktu dalam 3 bulan saja untuk menempati kontrakan.
“(Jumlah KK) lagi dihitung nih hari ini. Hari ini nih. Segera lah (relokasi ke kontrakan). Berdasarkan KK korban saja,” katanya.
Dia memastikan, pemindahan korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang itu ke kontrakan itu tidak ada syarat khusus. Hanya saja, katanya, pihaknya hanya akan memindahkan warga yang terdaftar sebagai korban di pengungsian.
“Gini, kalau ada yg mau ngontrak, kan dikontrakin. Ada yang nggak mau ngontrak kan, mungkin pindah ke rumah saudaranya, jadi kalau jumlah korban misalnya 100 belum tentu semuanya mau. Ya kan dia ada di rumah saudara. Lebih nyaman jangan di pengungsian,” jelasnya.
Dari data BPBD DKI hingga Jum’at (10/3/2023) pukul 12.00 WIB, tercatat jumlah pengungsi saat ini sebanyak 148 jiwa. Mereka tersebar di Kantor PMI Jakarta Utara terdapat 41 jiwa; RPTRA Rasella terdapat 25 jiwa; dan Posko Pengungsian RW.09 Kelurahan Rawa Badak Selatan terdapat 82 jiwa.
“Adapun, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, hingga pukul 12.00 WIB, korban meninggal berjumlah 19 jiwa. Sedangkan untuk korban dirawat sebanyak 26 jiwa sedang dalam penanganan tim medis di 4 rumah sakit,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji. (Peri)