IPOL.ID – Kota Administrasi Jakarta Selatan (Jaksel) menjadi wilayah yang berhasil mengumpulkan ZIS (Zakat, Infaq dan Sedekah) tertinggi se-DKI Jakarta. Terlebih pada bulan suci Ramadan 1444 Hijriah.
Atas raihan itu, jajaran Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan pun diberikan penghargaan oleh Baznaz (BAZIS) Provinsi DKI Jakarta, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (30/3).
Menanggapi perolehan ZIS Jakarta Selatan tertinggi di DKI Jakarta, Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Munjirin mengatakan, ke depannya, perolehan ZIS di Jakarta Selatan akan terus ditingkatkan.
“Karena masih banyak muzakki yang belum tersentuh, jadi kita akan terus, dan terus gali potensi yang ada,” kata Munjirin usai menerima penghargaan di Balai Kota DKI, Kamis.
Munjirin menjelaskan, ZIS memang sudah diajarkan di agama Islam, dan kalau ini dipraktekkan dan dilaksanakan di seluruh elemen melaksanakan ZIS. Semoga ini bisa mensejahterakan seluruh masyarakat yang ada.
“Contoh, program untuk mensejahterakan masyarakat dari ZIS ini di antaranya yaitu bedah rumah, semua bisa makan, beasiswa, tebus ijazah, dan lain sebagainya. Bahkan mungkin ke depan hal-hal berbau fisiknya, kalau semuanya berperan tuk zakat, makanya semua bisa dilaksanakan,” terang Munjirin.
Diketahui, kontribusi ZIS dari wilayah Jakarta Selatan mencapai Rp 48 miliar pada 2022. Selain itu, Jakarta Selatan juga mendapatkan penghargaan tertinggi Pengumpul ZIS tertinggi tingkat kecamatan se-Provinsi DKI Jakarta.
Kecamatan yang meraih peringkat tertinggi pertama yaitu Kecamatan Kebayoran Baru yang memberikan kontribusi senilai Rp 1.119.740.646. Kedua, Kecamatan Kebayoran Lama Rp 1.042.217.092, dan ketiga, Kecamatan Pesanggrahan Rp 988.267.796.
Selain itu, Jakarta Selatan juga mendapatkan penghargaan pengumpulan ZIS tertinggi pertama, kedua dan ketiga tingkat kelurahan se-DKI Jakarta, yaitu Kelurahan Melawai Rp 627.527.554, Kelurahan Ulujami Rp 608.990.077, dan Kelurahan Kebayoran Lama Utara Rp 545.838.611.
Kemudian Kota Jakarta Selatan juga menggondol penghargaan pengumpulan ZIS tertinggi dari para Aparatur Sipil Negara (ASN) se-DKI Jakarta, dengan kontribusi Rp 2,8 miliar setiap bulan dari ASN. (Joesvicar Iqbal)