IPOL.ID – Komunitas Sopir Truk (KST) Dukung Ganjar Jawa Barat memberikan bantuan dongkrak dan kompresor angin kepada para supir truk di Pangkalan Truk Danu Jaya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Sabtu (11/3).
Koordinator Wilayah (Korwil) KST Dukung Ganjar Jawa Barat, Willy Sadli mengatakan, bantuan itu diberikan atas dasar aspirasi dari para sopir truk di jalanan yang mengeluh karena minimnya alat bantu apabila truk mengalami kendala di jalanan.
“Yang pertama kami menggelar kegiatan itu karena ingin melanjutkan konsolidasi dan silaturahmi dengan para sopir truk,” kata Willy di Pangkalan Truk Danu Jaya, Sukabumi, Sabtu.
Selain itu, KST juga ingin mendengar masukan dari para sopir truk. Karena minimnya fasilitas pendukung apabila di jalanan mengalami masalah.
“Seperti ban bocor atau kerusakan lainnya pada mesin truk. Untuk itu, kami memberikan bantuan alat dongkrak dan kompresor angin untuk memberikan solusi atas persoalan tersebut,” ujar Willy.
Sebanyak sepuluh pool di Kabupaten Sukabumi telah dikumpulkan dalam kegiatan itu. Giat tersebut juga sebagai upaya memperkuat konsolidasi dan pengenalan terhadap sosok Ganjar Pranowo.
“Kegiatan ini juga sekaligus memberikan pengenalan bagi para sopir truk Jawa Barat terhadap sosok Ganjar Pranowo, tentang bagaimana kinerjanya, apa capaiannya dan seperti apa sosoknya,” ungkapnya.
“Pada umumnya sebetulnya mereka sudah tahu bagaimana sosok beliau, terutama kepribadiannya yang merakyat dan lekat dengan masyarakat kecil”.
Sehingga KST Dukung Ganjar berkomitmen terus memberikan penyuluhan kepada para sopir truk di Jawa Barat.
Sebab, dia menilai sopir truk merupakan salah satu profesi strategis selama ini dalam menopang perekonomian daerah.
“Profesinya tentu sangat penting, ya, sebab mereka kan salah satu profesi yang mendistribusikan alur logistik dari daerah ke daerah guna memenuhi bahan baku maupun kebutuhan pangan. Oleh sebab itu, keberadaannya harus kita perhatikan betul-betul,” katanya.
Untuk itu, ke depan KST Dukung Ganjar Jawa Barat bakal meningkatkan kegiatan yang memberikan perhatian dan perlindungan kepada para sopir truk di berbagai aspek.
“Kondisi saat ini memang perhatian untuk kesejahteraan pengemudi truk di Indonesia masih minim. Berbeda dengan di luar negeri, waktu kerja sudah diatur, bahkan sampai gajinya pun terjamin,” beber Willy.
Dia berharap dengan program yang KST buat ke depannya, pelan-pelan akan menimbulkan kepedulian dari berbagai pihak.
“Kemudian juga memberikan bantuan kepada untuk kesejahteraan bagi para sopir truk,” tutup Willy. (Joesvicar Iqbal/msb)