IPOL.ID – Daerah Cirebon, Jawa Barat (Jabar) merupakan salah satu daerah yang memiliki warisan seni batik. Berbeda dengan daerah perajin batik lain, Cirebon memiliki motif batik khas bahkan sudah mendunia yaitu Mega Mendung.
Terlebih dengan nama yang identik yaitu ‘Batik Trusmi Khas Cirebon’, sentra lokasi produksi batik terletak di kawasan Plered, Cirebon.
Nah, guna meningkatkan kapasitas SDM pengrajin batik, Mak Ganjar Jawa Barat menggelar kegiatan Pelatihan Membuat Batik bersama puluhan emak-emak di Desa Kali Tengah, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon, Rabu (8/3).
“Pelatihan membuat batik merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kreativitas dan inovasi emak-emak dalam membuat batik. Diharapkan akan berdampak pada peningkatan kualitas SDM para pengrajin dalam mendukung citra pariwisata di Cirebon,” tutur Koordinator Wilayah (Korwil) Mak Ganjar Jawa Barat, Nurapsi, Rabu.
Untuk mencapai hal tersebut, sambung Nurapsi, Mak Ganjar Jawa Barat mengadakan pelatihan membuat batik. Pertimbangan proses pembuatan yang ramah lingkungan dan tidak mengakibatkan terganggunya ekosistem lingkungan sekitar.
“Untuk peningkatan kapasitas SDM di sini, kami coba memanfaatkan sumber dan bahan-bahan yang ada, tentunya agar aktifitas pembuatan batik di sini tetap membudaya tapi ramah lingkungan,” ujar Nurapsi.
Pelatihan tersebut, lanjutnya, tetap mengedepankan ciri khas Batik Trusmi Cirebon yang selama ini mengakar dan dikenal di kalangan masyarakat lokal maupun mancanegara.
Sehingga, Nurapsi terus menekankan kualitas motif unggulan dari batik khas Cirebon tersebut.
“Ada dua motif batik khas Cirebon, pertama motif keratonan yang diambil dari ornamen-ornamen keraton warnanya cenderung sogan dan babar mas. Kedua, motif pesisiran menampilkan flora dan fauna, baik darat maupun laut, warnanya cenderung terang,” terangnya.
Sehingga dengan diadakannya pelatihan tersebut, Nurapsi juga berharap dapat memberikan banyak peluang usaha dengan mengoptimalkan potensi alam.
Agar mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama di kalangan perempuan, emak-emak di Daerah Cirebon dan sekitarnya.
“Kami berharap kegiatan tersebut dapat memberikan peluang usaha dalam memajukan serta mengembangkan potensi usaha yang ada di Cirebon,” pungkas Nurapsi. (Joesvicar Iqbal/msb)