IPOL.ID-Untuk mendukung sektor kelapa sawit yang berkelanjutan di Indonesia, Round table on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan National Endowment for Democracy (NED), melalui Center for International Private Enterprise(CIPE) melakukan kolaborasi yang ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU), pada awal Februari 2023, lalu.
Melalui penandatangan MoU tersebut, diharapkan RSPO dan CIPE akan bekerja sama untuk mengembangkan modul pelatihan. RSPO akan menyediakan sumber daya (personil) dan pengetahuan. Sementara itu, sedangkan CIPE akan menyediakan sumber daya keuangan yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatannya sesuai yang tertuang dalam MoU.
Untuk mempromosikan pentingnya transparansi, praktik antikorupsi, dan integritas bisnis secara keseluruhan dalam ekosistem kelapa sawit Indonesia, maka dilakukan kegiatan yang mencakup pengembangan program peningkatan kapasitas bagi anggota RSPO dan pemangku kepentingan terkait kelapa sawit di Indonesia. Perusahaan perkebunan, organisasi masyarakat sipil, dan mitra perantara RSPO akan memperoleh manfaat dari program ini.
Dalam kesempatan tersebut, Chief Executive Officer RSPO, Joseph D’Cruz menyampaikan tentang pentingnya kemitraan formal dengan CIPE. Kemitraan ini datang di saat yang tepat ketika Uni Eropa mulai memperketat terkait persyaratan peraturan, seperti peraturan deforestasi Uni Eropa, mendorong ketertelusuran yang lebih besar dalam rantai pasokan minyak sawit. MoU ini menyediakan kerangka kerja bagi kedua belah pihak untuk bekerja menuju sektor kelapa sawit yang lebih tangguh dan akuntabel di Indonesia dengan meningkatkan kapasitas para anggota kami di bidang-bidang penting ini.
Melalui penandatanganan MoU ini, RSPO berharap dapat mempromosikan Kode Etiknya dan memastikan bahwa anggotanya mematuhi standarnya. Ini juga akan memungkinkan RSPO untuk memanfaatkan sektor swasta untuk mendorong transformasi pasar, meningkatkan kinerja industri minyak sawit, dan meningkatkan penyerapan minyak sawit berkelanjutan bersertifikat.
Sektor kelapa sawit yang berkelanjutan, kompetitif, dan tangguh tidak hanya akan mengamankan kelangsungan jangka panjang seluruh rantai pasokan, tetapi juga penghidupan masyarakat di mana kelapa sawit tumbuh. (Yuli)