Sulit bagi Prabowo untuk recovery. Karena itu, sulit juga bagi Prabowo mendapatkan partner koalisi. Bagi banyak partai, Prabowo dianggap tidak menarik lagi. Di sini, Prabowo butuh tangan Jokowi. Prabowo berharap Intervensi Jokowi ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yaitu Golkar, PAN dan PPP bisa menjadi malaikat penolong bagi Prabowo. Tapi ini tidak mudah. Meski diintervensi Jokowi, anggota KIB berat untuk dukung Prabowo. Prabowo dianggap kartu mati. Sementara parati-partai di KIB masih ingin hidup.
Gak bisa dibantah lagi, KIB mau bubar. Gak mungkin bertahan tanpa capres. Anggota KIB sedang cari sekoci masing-masing. PPP sepertinya akan merapat ke PDIP. Faktor hadirnya Romahurmuzi semakin menguatkan PPP untuk merapat ke PDIP. Meski langkah ini diprediksi akan semakin membuat PPP rontok suaranya. Kenapa? Karena mayoritas pemilih PPP anti PDIP. Langkah PPP merapat ke PDIP bisa jadi bumerang. Tapi, sebagaimana pemilu sebelumnya, Romahurmuzi nampaknya tidak memiliki pertimbangan itu. Pemilu 2019, PPP hampir tidak lolos. Sepertinya, ini tidak cukup menjadi pelajaran bagi elit PPP saat ini.