IPOL.ID – Rencana pertemuan Ketua Umum (Ketum) Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra yang juga ahli hukum tata negara dengan Ketum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri disinyalir membahas sistem proporsional tertutup. Pasalnya, PDI Perjuangan dan PBB sama-sama mendukung sistem pemilu tertutup.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan, Yusril memiliki kapasitas mumpuni memberikan pandangan terhadap sistem proposional terbuka yang sedang diuji dari sisi pakar hukum tata negara.
“Pak Yusril itu ahli hukum tatanegara dan ketua umum parpol, pasti argumennya digunakan untuk kepentingan partai politiknya dan koalisinya yang mendukung proporsional tertutup,” kata Ujang saat dihubungi di Jakarta, Jumat (10/3/2023).
Kendati demikian, Ujang berharap pertemuan dua pimpinan partai politik itu tidak menjadi alat saling serang soal dukungan terhadap sistem pemilu terbuka atau tertutup.
“Pertemuan tidak ada yang dilarang, apalagi sesama ketum partai politik dan sesama koalisi itu hak mereka, yang penting elit partai akrab dan jangan sampai saling serang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ujang menyampaikan dukungan terhadap sistem pemilu tertutup juga harus melibatkan pandangan dari akademisi yang independen. Karena jika hanya pandangan Yusril sebagai ahli tatanegara akan dianggap sebatas kepentingan partai politik belaka.
“Orang menganggapnya itu bias karena ketum partai politik tidak lepas dari kepentingan. Karena itu harus ada pembanding dari akademisi yang tidak memihak,” pungkasnya. (Peri)
Rencana Yusril Temui Megawati, Pengamat: Bahas Proporsional Tertutup
