IPOL.ID – Berakhir sudah aksi tipu-tipu MQ yang mengaku-ngaku sebagai anggota TNI. Itu setelah Tim gabungan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal), bersama Pomal Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) III menangkapnya, Kamis (9/3) lalu.
Dia diamankan di Desa Sukamanah, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang. MQ diketahui mengaku sebagai anggota TNI AL berpangkat Letkol.
Danpuspomal Mayjen TNI (Mar) I Made Wahyu Santoso menjelaskan, penangkapan ini bermula dari informasi terkait adanya salah satu warga yang mengaku sebagai anggota TNI yang diperoleh dari beredarnya foto dari warga lain.
“Setelah dilakukan pendalaman, kemudian tim bergerak menuju lokasi dugaan tempat tinggal oknum tersebut,” kata Wahyu dalam keterangannya, Sabtu (11/3).
Nah, saat tiba di daerah Rajeg, tim selanjutnya berkoordinasi dengan Polsek Rajeg mencari orang yang mengaku sebagai anggota TNI AL tersebut.
“Selanjutnya bersama dengan pihak kepolisian menuju rumah Kadus Desa Sukamanah untuk mengetahui keberadaan pelaku tersebut,” terangnya.
Tim kemudian menuju lokasi rumah yang diduga menjadi kediaman terduga pelaku.
“Tim Pomal melaksanakan monitoring situasi serta berkoordinasi kepada Ketua RT dan RW untuk mendatangi rumah yang diduga menjadi kediaman dari pelaku,” kata Wahyu.
Saat tiba di rumah pelaku, ternyata hanya ada istrinya berinisial M. Belum diketahui apakah istri pelaku telah mengetahui bahwa suaminya TNI gadungan atau tidak.
Lalu M diminta menghubungi MQ untuk segera pulang dan bertemu dengan petugas Pomal.
Petugas Pomal juga menggeledah rumah tersebut. Hasilnya ditemukan beberapa atribut TNI lengkap dengan perlengkapannya seperti tanda pangkat, tanda jasa, brivet, tutup kepala, sepatu militer dan tas loreng.
“Atas bantuan dari saudari (M) sekitar pukul 13.00 wib saudara MQ menyanggupi kembali dan bertemu di kantor Koramil Rajeg, selanjutnya tim bergerak untuk menjemput dan membawa saudara MQ dan didampingi istrinya ke Mako Puspomal Kelapa Gading untuk dilakukan pendalaman,” katanya.
Wahyu mengatakan, kejadian penangkapan terhadap oknum TNI gadungan sudah sering kali dilakukan.
Dikatakan bahwa harus menjadi perhatian semua pihak khususnya warga masyarakat agar lebih berhati-hati dan mengetahui cara membedakan mana prajurit yang asli, mana yang gadungan, sebagai antisipasi dampak yang berpotensi meresahkan masyarakat, karena sering terjadi tindak penipuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi yang dilakukan oleh oknum TNI gadungan.