“Kami sadar betul langkah strategis Pak Gubernur harus didukung. Maka kami gerak cepat membangun tanggul sementara, menanam hutan mangrove sekaligus menyulap Pasarbanggi jadi objek ekowisata,” tambah Darmawan.
PLN juga melakukan pendampingan kepada masyarakat untuk merawat lingkungan sekitar melalui penanaman mangrove. Darmawan juga memastikan program restorasi kali ini akan membuat pelindungan pesisir dari abrasi akan lebih kuat karena didukung dengan infrastruktur berupa tetrapod dan buis beton dari FABA.
Hal yang sama juga ditegaskan Kepala Biro ISDA Jateng, Dadang Somantri yang menyebut restorasi mangrove kali ini dipastikan akan membuat pertahanan pesisir menjadi lebih kuat. Kondisi ini berbeda jika menggunakan bibit dengan polibag yang memiliki kelemahan di antaranya adanya limbah plastik dan pohon yang menempel di bibit sehingga menghambat pertumbuhan mangrove.
“Kadang mangrove belum kuat itu bisa melengkung bisa patah. Kemarin ada dari jaring, namun tidak berapa lama sudah roboh semua kurang kuat, sekitar 3 tahun rusak bambunya. Tapi kalau pake buis beton lebih kuat karena gelombang-gelombang tertutup,” pungkasnya.(Yudha Krastawan)