IPOL.ID – Ganjar Milenial Center (GMC) Jawa Barat yang peduli dengan kebersihan lingkungan, menggalakkan bank sampah kepada warga masyarakat di Desa Kertawinangun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar).
Koordinator Wilayah (Korwil) GMC Jawa Barat, Muhammad Hamdan mengatakan, sampah merupakan persoalan sangat krusial, karena sampah merupakan konsekuensi dari setiap kegiatan manusia.
Setiap kegiatan manusia pasti menghasilkan sampah yang jumlah dan volumenya berbanding lurus dengan tingkat konsumsi barang yang digunakan sehari-hari.
“Sampah hari ini merupakan persoalan cukup besar untuk masyarakat di Indonesia, kondisinya semakin menumpuk. Untuk itu, kami bersama warga berinisiasi untuk menciptakan program bank sampah, salah satu tujuannya untuk mengurangi tumpukan sampah di tempat penampungan sementara (TPS) yang ada di sini,” kata Hamdan saat Launching Kegiatan Bank Sampah di Desa Kertawinangun, Kabupaten Cirebon, Jumat (10/3).
Menurutnya, bank sampah adalah program daur ulang, dengan menerapkan strategi 3R yaitu Reuse, Reduce, dan Recycle dalam pengelolaan sampah di masyarakat.
Berpartisipasi dalam program bank sampah berarti memiliki kepedulian terhadap lingkungan tentang prilaku daur ulang.
“Maka, program itu kami ajak kolaborasi salah satunya dengan perangkat desa dan organisasi desa di Kertawinangun untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengurangi dampak negatif dari sampah,” ujar Hamdan.
Selain untuk mengurangi volume sampah, bank sampah juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat terhadap pengelolaan sampah.
“Program bank sampah juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman bagi masyarakat tentang apa saja yang bisa dimanfaatkan sehingga mampu meningkatkan nilai ekonomi dari sampah itu sendiri,” terangnya.
“Baru lah nanti kami sampai ke tahap pemilahan sampah,” tambahnya.
Lebih lanjut, Hamdan mengungkapkan, sampah bernilai ekonomi dapat ditukarkan dengan uang di Bank Sampah Induk Kertawinangun. Seperti sampah aluminium, kardus, plastik, kaleng dan lainnya.
“Kemudian kardus, plastik bot, dan kaleng juga bisa ditukarkan, sehingga memiliki nilai yang bermanfaat dan hasilnya bisa dikembalikan lagi untuk warga di sini,” ujarnya.
Melalui program bank sampah, Hamdan berharap, semakin banyak masyarakat yang teredukasi dan tahu bagaimana cara mengelola sampah. Terlebih dapat menambah nilai ekonomi keluarga.
“Setelah program itu berjalan, kami berharap alokasi hasilnya bisa digunakan untuk masyarakat, terutama pengembangan fasilitas pembelajaran, seperti distribusi buku, alat tulis dan sebagainya untuk anak-anak di sini,” tuturnya.
Sejumlah warga pun merespons baik kegiatan tersebut. Diungkapkan oleh Ketua Karang Taruna Desa Kertawinangun, Ibnu Hasan, kegiatan itu bakal meningkatkan motivasi masyarakat membenahi lingkungan dalam hal pengelolaan sampah yang tertata.
“Kegiatan itu kolaborasi pertama kami dengan GMC, alhamdullilah responsnya bagus dari masyarakat dan mendukung penuh program ini. Kami berharap terus berjalan secara berkesinambungan dan di pantau hingga programnya berhasil sesuai target serta rencana yang sudah ditetapkan,” tutup Ibnu. (Joesvicar Iqbal/msb)