IPOL.ID – Adanya perbedaan pandangan antara Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dengan pemerintah dalam penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah diharapkan tidak menjadi masalah, jemaah pun diimbau dapat menjaga toleransi.
PP Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah jatuh pada hari Jumat (21/4), sedangkan pemerintah Indonesia menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah jatuh pada hari Sabtu (22/4).
Masjid Al-Hidayah di Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur termasuk jemaah mengikuti penetapan Muhammadiyah sehingga melaksanakan Salat Idul Fitri pada 21 April, besok.
Menyikapi perbedaan pandangan dalam penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah ini, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Al-Hidayah, Zaenal Arifin, 48, menerangkan, pentingnya rasa saling menghormati.
“Masing-masing kita kan punya dasar, kita saling menghormati. Saudara-saudara yang besok salat Ied (Idul Fitri) hari Sabtu kita hormati,” ungkap Arifin ditemui di lokasi, Kamis (20/4) malam.
Lebih lanjut, DKM Masjid Al-Hidayah mengimbau jemaah yang sudah tidak menjalankan puasa pada 21 April 2023 agar tetap menghormati warga, dengan cara tidak makan dan minum terang-terangan.
Bagi DKM Masjid Al-Hidayah yang terpenting adalah menjaga Ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan, sehingga keharmonisan umat Islam dapat terus terjalin dan terjaga.
“Artinya kita tidak terlalu vulgar makan di jalan-jalan. Kaum muslimin yang besok Lebaran jangan menampakkan. Kita saling menjaga Ukhuwah Islamiyah, itu yang terpenting menurut saya,” ucap pria disapa Arif.
Arif menjelaskan, pada salat Idul Fitri 1444 Hijriah besok diperkirakan bakal diikuti sebanyak 500 jemaah dimulai pukul 06.45 WIB dengan Imam sekaligus Khotib Ustaz H. M. Satiri Akhfas.
Tidak ada tenda yang dipasang DKM Masjid Al-Hidayah dalam pelaksanaan salat Idul Fitri, namun mereka sudah bersiap bila cuaca hujan turun dengan mengalihkan jemaah ke dalam masjid.
Bila jemaah perempuan/ibu-ibu yang hadir pada salat Idul Fitri besok tidak tertampung pada aksen Jalan Tanjung Lengkong nantinya akan akan ditempatkan di dalam Masjid Al-Hidayah.
“Kemungkinan tidak pasang tenda. Kalau memang besok cuaca kurang bagus (jemaah) kita alihkan ke dalam masjid. Mudah-mudahan sih enggak, kita berharap enggak (hujan),” tutup Arifin. (Joesvicar Iqbal)