IPOL.ID – Koordinator Siaga 98, Hasanuddin angkat bicara soal penetapan Ganjar Pranowo sebagai bakal Calon Presiden (Capres) dari PDI Perjuangan (PDIP) pada Jumat (21/4) lalu.
Menurutnya, penetapan Gubernur Jawa Tengah sebagai bakal Capres PDIP telah menutup kehendak para pihak yang ingin menunda Pemilu 2024.
Selain itu juga mematahkan kehendak para pihak yang ingin memperpanjang jabatan presiden menjadi tiga periode dan memastikan Pemilu 2024 sesuai jadwal.
“Penetapan Capres PDIP ini penting, sebab polemik perpanjangan dan penundaan pemilu masih menghantui dinamika politik menjelang pemilu 2024,” ujar Hasanuddin dalam keterangannya, Senin (24/34).
Padahal, kata dia, isu perpanjangan dan penundaan Pemilu, berdampak merugikan demokrasi dan penentuan agenda penting terkait pentingnya haluan negara atau Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN).
Sebagaimana diketahui, PPHN sedianya akan dibahas dan disahkan melalui amandemen terbatas UUD 1945.
“Kami mencatat bahwa penghentian pembahasan dan rencana amandemen terbatas UUD 1945, akibat dari kekhawatiran dimanfaatkan beberapa pihak dengan menyelundupkan agenda perpanjangan masa jabatan presiden dalam amandemen terbatas tersebut, sehingga pembahasan terkait PPHN dihentikan,” imbuh Hasanuddin.(Yudha Krastawan)