IPOL.ID – Dalam beberapa kurun waktu terakhir ini, tidak stabilnya harga bahan pokok dikeluhkan pedagang dan pembeli. Seperti halnya di Pasar Rawamangun, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (5/4).
Pedagang sayur mayur di Pasar Rawamangun, Minu, 53, mengatakan, akibat harga yang tidak stabil ini dia harus mengurangi jumlah belanja kebutuhan yang dijajakan kepada pembeli.
Sebab, bila dia membeli satu komoditas dalam jumlah banyak dengan harga tinggi, maka bukan tidak mungkin pada hari berikutnya harga anjlok sehingga terpaksa merugi.
“Belanja dikurangi. Tergantung harinya juga. Karena kalau di Pasar Rawamangun ini ramainya Jumat, Sabtu Minggu. Kalau hari biasa sepi,” keluh Minu di Rawamangun, Rabu (5/4).
Hingga kini harga cabai rawit di Pasar Rawamangun berkisar Rp55 ribu per kilogram, cabai merah keriting Rp35 ribu per kilogram, cabai merah besar Rp50 ribu per kilogram.
Kemudian bawang merah Rp40 ribu per kilogram dan bawang putih Rp30 ribu per kilogram, harga ini terbilang stabil meski belum dapat dipastikan dapat bertahan hingga Idul Fitri 1444 Hijriah.
“Sekarang sayur, cabai, bawang stabil harganya. Sebelumnya memang naik, cuman sekarang sudah turun. Tapi itu juga belum stabil, hari ini belanja besok bisa berubah lagi harganya, kita sih berharap harga stabil semua,” ungkap Minu.
Tidak hanya pedagang yang harus mengurangi jumlah belanja karena harga bahan pokok tidak stabil, pembeli di Pasar Rawamangun pun turut mengurangi jumlah belanja.
Pembeli di Pasar Rawamangun, Sundari mengatakan, kini harus lebih cermat dalam mengatur porsi belanja di tengah harga kebutuhan pokok yang tidak stabil agar dapat mencukupi isi dapur.
“Mengurangi belanja. Sekarang pada mahal semua. Kalaupun harganya turun tapi belum normal harganya. Seperti telur, sebelumnya Rp26 ribu sekarang Rp29 ribu,” tutup Sundari. (Joesvicar Iqbal)