IPOL.ID – Kabin pesawat Batik Air rute penerbangan Jakarta-Kualanamu dilaporkan berasap dan mengeluarkan suara bising pada Kamis (20/4) malam kemarin.
Menanggapi informasi itu, Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro menyampaikan permohonan maaf.
Dia menyatakan bahwa pesawat udara dengan nomor penerbangan ID-6842 tersebut telah menjalankan standar operasional prosedur penerbangan.
“Pada saat pesawat akan diberangkatkan mengalami gangguan teknis dan membutuhkan waktu untuk pengecekan dan perbaikan. Setelah pilot berkoordinasi dengan teknisi, diputuskan pesawat tidak dapat diberangkatkan, keputusan ini untuk menyakinkan keselamatan dan kenyamanan penerbangan,” kata Danang dalam keterangan resminya, Jumat (21/4).
Menurut Danang, keputusan untuk tidak memberangkatkan pesawat adalah hal yang mutlak dilaksanakan oleh pilot sesuai dengan standar operasi perusahaan.
Keputusan dilakukan guna menjamin keselamatan dan keamanan serta kenyamanan penerbangan.
Terkait asap yang muncul di kabin pesawat, Danang menegaskan kepulan asap yang dimaksud adalah air conditioning system alias aliran udara yang menyerupai asap kabut putih.
Sistem ventilasi ini, jelasnya, mulai beroperasi dan mulai menyalurkan udara segar dari luar ke dalam kabin pesawat.
“Udara dari luar dapat berisi kelembaban yang lebih tinggi, terutama di daerah dengan kondisi cuaca yang lembab. Ketika udara masuk ke dalam kabin pesawat yang lebih dingin, suhunya menurun dan kelembabannya naik, sehingga udara ini menjadi lebih terlihat seperti kabut putih,” jelasnya.
Danang memastikan aliran udara tersebut tidak berbahaya bagi kesehatan dan tidak memiliki dampak negatif pada keselamatan penerbangan.
Sirkulasi udara ini merupakan tanda bahwa sistem ventilasi bekerja dengan baik dan menyediakan udara segar yang nyaman bagi penumpang selama penerbangan.
Adapun soal suara bising atau suara yang diduga ledakan merupakan suara dari GTC (Ground Turbine Compressor) pada pesawat.
Suara tersebut terdengar terutama ketika berada di dekat mesin pesawat atau di sekitar area penumpang karena adanya proses pengisapan dan proses peningkatan tekanan udara yang dilakukan oleh GTC.
“GTC bekerja dengan cara memasok udara segar ke dalam kabin pesawat menggunakan turbin yang diputar berkecepatan tinggi. Proses ini mengeluarkan suara yang bising karena pergerakan turbin yang cepat menghasilkan suara frekuensi tinggi,” ujarnya.
“Batik Air akan selalu mengedepankan keselamatan dan kenyamanan penerbangan,” tandasnya. (Far)