Disinilah makmun diajarin untuk tunduk dan patuh pada imam. Kita, para jemaah, tidak boleh melawan keputusan imam. Kita wajib mengikuti imam sebagai pemimpin sholat.
Di mesjid dekat rumah hamba, tiap sholat subuh, setiap hari imamnya berganti-ganti. Sudah ditentukan hari ini si anu, hari itu si ini. Jadi, selama seminggu sudah ada jadwal imam tetap.
Masing-masing imam memiliki karakter dan pliihannya sendiri-sendiri. Kami sebagai jemaah, bagaimana pun imamnya, sepanjang tidak menyimpang, pastilah wajib mengikuti mereka.
Hamba pernah mencoba bertanya kepada salah seorang imam subuh kami, bagaimana cara dia memilih surat atau ayat yang mau dibacakannya. Dia terlihat terkejut mendengar pertanyaan hamba, tetapi sesaat kemudian dia menjawab dengan diplomatis. “Ya, yang pertama-tama, tentu yang saya hafal,” jawabnya sambil tersenyum. Hamba pun tak mengejar dengan pertanyaan lainnya , lantaran itu masuk wilayan otoritas dari imam.
Tak hanya itu yang kita ikuti dari imam. Ada imam yang saat memimpin sholat subuh, melaksanakan sunah sujud tilawah. Sujud ini belum banyak diketahui jemaah apalagi menjadi kebiasaan. Kendati begitu, sebagai makmun, kita tetap harus mengikuti imam.