IPOL.ID – 700 ton sampah tiap harinya disumbangkan Jakarta ke tempat pembuangan sampah (TPS) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat. Khusus Pulau Seribu, disinyalir menyumbang 30 ton sampah setiap harinya.
Di tengah kekhawatiran sejumlah pihak terhadap volume sampah yang makin over load di TPS Bantargebang, Anggota DPRD DKI Jakarta Dapil Pulau Seribu, Neneng Hasanah merasakan kegelisahan pengolahan sampah di Pulau Seribu.
“30 ton sampah tiap harinya dari pulau dikirimkan ke Bantargebang. Itu harus ditanggulangi. Tujuannya agar Jakarta mengelola sampah dari sumbernya bisa berhasil,” ujar anggota Komisi D DPRD DKI itu kepada Ipol.id, Rabu (10/5).
Sesuai aturan pemerintah yang tercantum dalam Pergub No.77 tahun 2020. Tentang pengolahan sampah dari sumbernya, Pemprov DKI Jakarta harus berperan aktif dalam menuntaskan misi peraturan tersebut, sehingga Jakarta berhasil menjadikan zero sampah yang dikirimkan ke TPS Bantargebang.
“Yang terjadi saat ini jauh dari harapan. Pengelolaan sampah dari sumbernya, ternyata tidak didukung dengan infrastruktur yang memadai. Masyarakat pulau justru banyak yang mengeluhkan, pasca mengelola sampah organik dan non organik. Masyarakat malah kebingungan untuk menyalurkan hasil kerajinan tangan dari hasil sampah-sampah yang sudah dikelola secara baik oleh mereka,” paparnya.