Pelestarian jaguar sangat berperan bagi komunitas sekitar, dan keterlibatan komunitas dalam proyek tersebut juga sangat vital.
“Lokasi ini adalah habitat jaguar. Jika kita tidak melindungi habitatnya, kita hanya dapat menemukan kisah tentang jaguar dalam buku,” kata Juan Castillo, pemimpin komunitas di Dzilam de Bravo.
Jaguar Meksiko terancam punah akibat perburuan liar, deforestasi, kerusakan habitat, serta perubahan iklim. Ahli lingkungan hidup memperkirakan, sekitar 4.000-5.000 jaguar hidup di alam liar di Meksiko, dan lebih dari setengahnya berada di Semenanjung Yucatan. Dengan demikian, lokasi ini menjadi salah satu wilayah konservasi utama di Meksiko.
Tim pakar ini tengah mengembangkan algoritma yang mampu mengidentifikasi jaguar secara individual. Dengan algoritma ini, jumlah populasi jaguar dapat dihitung secara lebih akurat.
Pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia, tepatnya 5 Juni, IUCN dan Huawei akan menggelar webinar Tech4Nature dengan tema “Smarter Biodiversity Conservation”. Di acara ini, kalangan pemerintah, pakar konservasi, dan ahli teknologi akan menjajaki bagaimana teknologi membuat program konservasi alam menjadi lebih pintar, serta mengungkap inovasi dan pencapaian terkini dalam bidang tersebut.