Kepada penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur, komplotan pelaku sudah menjalankan bisnisnya selama dua tahun terakhir dan awalnya membuka tempat praktik di Jakarta Pusat.
Tapi dalam kurun waktu satu pekan terakhir pelaku memindahkan lokasi bisnisnya ke unit rumah mewah di Komplek Billy & Moon tempat mereka digerebek pada Rabu (17/5).
“Tersangka S (perempuan) sebagai pelaku utama sama sekali tidak memiliki keahlian di bidang medis. Hanya berdasar keahlian otodidak. S dulu pernah mendampingi seorang dokter,” ungkapnya.
Dhimas menambahkan, berdasar pengalaman S mendampingi seorang dokter tersebut yang digunakan tersangka untuk menjalankan bisnisnya bersama empat tersangka lain.
Para pelaku juga membeli sejumlah alat medis di antaranya vakum yang digunakan untuk aborsi, alat USG, jarum suntik, obat-obatan, hingga cairan kimia HCL untuk melarutkan janin.
Sementara itu, untuk mencari korban, komplotan pelaku memasang iklan pada website dan mencantumkan nomor handphone WhatsApp mereka sebagai sarana komunikasi.