IPOL.ID – Dua hari pelaksanaan lebaran Betawi 20-21 Mei 2023 yang digelar di Monas dinilai amburadul.
Sejumlah kebudayaan Betawi yang kerap ditampilkan saat lebaran Betawi, justru tidak terlihat pada acara yang digelar di pusat kota jakarta itu.
Tidak hanya itu, ornamen rumah adat yang menggambarkan keadaan rumah kaum Betawi di masa lalu pun menghilang.
Sontak hal itu mengundang kritik keras dari aktivis muda Betawi, Muhidin.
Dikatakannya, oknum pejabat Pemda yang membidangi pemerintahan di pemrov DKI menjadi biang kerok amburadulnya rangkaian lebaran Betawi yang seharusnya bisa berlangsung meriah.
“Oknum ini terlalu banyak intervensi dalam penyelenggaraan lebaran Betawi dua hari ini. Sehingga menghilangkan unsur-unsur kebetawian. Dia seharusnya mempercayakan konten lebaran Betawi pada lembaga kebudayaan Betawi yang ada di Jakarta. Bukan malah selalu melarang dan menolak konsep yang diberikan,” kesal Muhidin.
Idealnya, pemprov yang dalam pelaksanaan lebaran Betawi bertindak sebagai mitra lembaga kebudayaan Betawi melakukan monitoring. “Jangan malah intervensi terlalu jauh, dan menyebut lembaga Betawi tidak siap karena masih adanya perpecahan di Bamus Betawi,” katanya.
Muhidin mencatat, empat persoalan yang diabaikan dalam pelaksanaan lebaran Betawi di Monas 20-21 Mei 2023.
Pertama, hajat Betawi harusnya segala kegiatan di koordinasikan dengan Panitia atau lembaga resmi masyarakat Betawi
Kedua, sambung dia konsep lebaran Betawi berubah dari konsep panitia atau pakem yang selama ini berjalan namun ada intervensi terlalu berlebihan
Ketiga, yakni, konsep panitia Lebaran Betawi yang dari Lembaga resmi masyarakat Betawi di rubah dan di acak-acak seenaknya.
“Kami menduga kemungkinan indikasi ada oknum pejabat pemda bawahan Pj Gubernur yang menginginkan Lebaran Betawi ini gagal,” katanya.
Karena itu, dari hasil koreksi yang diajukan kedepan Pemprov tidak intervensi dalam konten lebaran Betawi.
“Karena ini momentum besar bagi masyarakat Betawi dan masyarakat Jakarta. Jangan diacak-acak dengan satu atau dua orang oknum,” tutupnya (Sofian)