Beberapa contohnya adalah: pesan robocall otomatis dengan suara seorang kandidat yang menginstruksikan pemilih untuk memberikan suara pada tanggal yang salah; atau rekaman audio seorang kandidat yang mengaku telah melakukan kejahatan atau mengungkapkan pandangannya yang rasis; atau rekaman video yang menunjukkan seseorang menyampaikan pidato atau wawancara yang tidak pernah mereka lakukan. Ada pula foto atau video palsu yang dirancang agar terlihat seperti laporan media lokal yang secara keliru mengklaim seorang kandidat mundur dari pencalonan.
“Bagaimana jika Elon Musk secara pribadi menelpon Anda dan meminta untuk memilih kandidat tertentu?” kata Oren Etzioni, CEO Allen Institute for AI yang mengundurkan diri tahun lalu untuk memulai perusahaan nirlaba “AI2.” “Banyak orang akan mendengar apa yang disampaikannya, padahal itu bukan Elon,” tambahnya.
Trump dan Komite Partai Republik Akui Gunakan Iklan AI Generatif
Mantan Presiden Donald Trump, yang mencalonkan diri kembali untuk mengikuti pemilu presiden tahun 2024, telah menyampaikan konten-konten buatan AI di media sosialnya. Trump memasang video yang telah dimanipulasi yang memperlihatkan pembawa acara CNN Anderson Cooper di platform Truth Social miliknya pada Jumat (12/5) lalu.