Sebuah kebijakan yang didasarkan atas visi yang jelas bahwa Infrastruktur, pada akhirnya tidak hanya akan menggerakkan ekonomi.
Karena kelak, jalan-jalan, pelabuhan, dan bandar udara, adalah titik-titik yang akan memudahkan rakyat Indonesia bertemu dan bekerja sama satu sama lain. Menggerakkan ekonomi dan memperkuat persatuan.
Kualitas yang sama kembali diperlihatkan ketika Jokowi berkeras menjalankan kebijakan Hilirisasi Nikel, melawan Uni Eropa yang menggugat kebijakan itu di World Trade Organisation (WTO).
Sebuah langkah berani dalam membela kepentingan nasional. Pada tahun 2013-2014 ketika Indonesia hanya mengekspor biji mentah, nilai ekspor nikel hanya Rp20 triliun.
Setelah hilirisasi berjalan dan biji nikel diolah industri dalam negeri, pendapatan negara naik hampir tujuhbelas kali lipat menjadi Rp325 triliun.
Hilirisasi membuka peluang bagi Indonesia untuk kembali membangun basis industri nasional memanfaatkan kekayaan sumber daya alam yang membuat dunia menjuluki Indonesia sebagai “The Next Green Superpower”. (ahmad)