IPOL.ID – Sukarelawan Ganjar Sejati berkomitmen ikut mendorong perekonomian masyarakat. Khususnya petani di Jawa Barat agar makin sejahtera.
Kali ini, pendukung Ganjar Pranowo tersebut menggelar pelatihan budidaya jamur pangan bersama warga Dusun Peundeuy, Desa Cicinde Utara, Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang, Sabtu (6/5).
Koordinator Daerah (Korda) Ganjar Sejati Subang dan Karawang, Endang Koswara mengatakan, pihaknya mengajak warga di desa yang mayoritas petani padi untuk membudidayakan jamur pangan dari limbah batang padi hasil panen atau jerami.
“Karena di Karawang, mayoritas penduduknya bertani, kami ingin mengajak mereka memanfaatkan limbah batang padi yang bisa dijadikan bahan dasar untuk menghasilkan jamur,” ungkap Endang usai kegiatan penyuluhan, Sabtu.
Dia mengatakan, pihaknya sekaligus memberikan edukasi kepada warga desa tersebut agar limbah batang padi ini bisa dimanfaatkan sebagai media tumbuhnya jamur sehingga bisa menambah pendapatan mereka.
“Masyarakat di sini belum mengetahuinya. Karena itu, kami dari sukarelawan Ganjar Sejati ingin mengedukasi masyarakat agar limbah batang padi yang terbuang bisa bermanfaat dan menghasilkan uang,” ujarnya.
Dari penyuluhan budidaya jamur ini, sukarelawan berharap kesejahteraan para petani di Karawang bisa meningkat.
Endang menjelaskan, penyuluhan ini menjadi momentum untuk pihaknya ikut mendongkrak perekonomian para petani di Jawa Barat.
“Kami harap mudah-mudahan perekonomian masyarakat Kabupaten Karawang bisa terdongkrak naik. Ganjar Sejati bisa ikut mendorong dan membantu dari segi pemasaran dari produk jamur yang akan dibudidayakan,” tukasnya.
Endang menambahkan, para peserta yang hadir dalam penyuluhan itu begitu antusias. Karena mendapat banyak pengetahuan dan wawasan baru guna menaikkan pendapatan mereka sebagai petani.
“Masyarakat yang hadir juga sangat antusias mengikuti penyuluhan itu,” katanya.
Selain penyuluhan budidaya jamur, Ganjar Sejati juga melakukan halal bihalal serta santunan kepada kaum dhuafa dan anak yatim.
“Kami juga mengadakan halal bihalal serta santunan kepada kaum dhuafa dan anak yatim,” tambahnya.
Sementara, peserta penyuluhan pertanian budidaya jamur, Budiarna, 60, menyambut positif dan antusias mengikuti penyuluhan budidaya tersebut.
Menurutnya, bahan baku atau media untuk jamur pangan itu sangat mudah ditemui di tempatnya. Seperti jerami dari limbah batang padi.
“Bagus sekali untuk masyarakat di sini. Apalagi, ada beberapa petani jagung yang gagal panen. Tadi saya simak bahan baku budidaya ini juga lebih bagus dan praktis. Biaya juga lebih irit,” ujarnya.
Dia menambahkan, ketertarikannya untuk membudidaya jamur pangan. Dia juga berharap agar ke depannya pemasaran jamur itu dapat lebih luas.
“InsyaAllah saya akan coba budidaya ini karena saya sangat tertarik. Untuk ke depannya, pemasarannya lebih hebat lagi ke luar,” tutupnya. (Joesvicar Iqbal/msb)