Oleh: Willibrodus Nafie
LEDAKAN dugaan skandal korupsi, membuat Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate diborgol Kejaksaan Agung. Langkah tegas lembaga penegak hukum tertinggi atau pilar keadilan negara itu tegas dalam menangani kasus dugaan korupsi sekaligus mengguncang dunia politik.
Johnny G Plate, sekaligus anak buah dari Ketum Parpol Surya Paloh itu akhirnya resmi menyandang status tersangka dalam kasus proyek BTS yang kontroversial.
Sebelumnya, Johnny G Plate tiba di Kejagung untuk menjalani pemeriksaan oleh penyidik yang tajam. Seiring dengan berjalannya proses yang cepat, keputusan mengejutkan pun diambil: Johnny G Plate resmi ditahan.
Dalam momen itu, dia terlihat mengenakan rompi tahanan berwarna merah muda mencolok, menandakan perubahan drastis dalam kariernya yang dulunya bersinar.
Kasus korupsi ini berhubungan dengan proyek ambisius penyediaan infrastruktur BTS 4G pendukung paket 1, 2, 3, 4, 5 Bakti Kominfo yang berlangsung dari tahun 2020 hingga 2022. Dugaan korupsi dalam kasus ini dilaporkan telah merugikan negara dengan jumlah yang mencapai Rp 8 triliun.
Angka sebesar itu tak dapat diabaikan, dan publik berharap agar proses hukum dapat mengungkap kebenaran yang tersembunyi dan memberikan keadilan yang pantas.
Keputusan drastis Kejagung untuk menetapkan Johnny G Plate sebagai tersangka mengirimkan gelombang kejutan melalui koridor kekuasaan politik.
Hal ini juga memicu spekulasi dan dugaan baru dalam dunia politik. Sementara itu, publik yang sudah lelah dengan kasus korupsi yang merajalela, menyambut langkah tegas ini dengan harapan bahwa ini akan menjadi pukulan keras bagi praktik-praktik korupsi yang merugikan masyarakat.
Terkait dengan proses hukum berikutnya, masih banyak yang harus diungkap. Namun, penahanan Johnny G Plate telah menjadi titik balik penting dalam kasus ini, mengirimkan sinyal kuat bahwa siapapun yang terlibat dalam korupsi tidak akan luput dari jeratan hukum. (Yudha Krastawan)
*Willibrodus Nafie, Koordinator JJCNetwork