Sebagai bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di pilar lingkungan dan Ekonomi, Pertamina mendorong penguatan keterampilan (Upskilling) dan peningkatan kapasitas pengelolaan berbasis masyarakat dan pariwisata secara berkelanjutan.
“Dari sisi lingkungan, desa wisata ini mampu mengurangi 4,7 ton sampah per tahun melalui Bank sampah, 4.500 pohon di tanah dengan menggunakan konsep modern, 15 titik biopori untuk penyerapan air, serta mengoptimalkan dan memaksimalkan lahan kecil 300 meter untuk pertanian,” tambah Fadjar.
Dalam gelaran ASEAN Summit di Labuan Bajo ini, Pertamina tidak hanya menampilkan Desa Wisata tapi juga memperkenalkan mitra binaan UMKM Pertamina dari Rumah BUMN Lombok Timur di bidang kerajinan serta makanan minuman untuk turut di promosikan dalam pameran tersebut.
Pertamina berkomitmen untuk berkontribusi dalam mencapai tujuan ASEAN, khususnya dalam pilar recover, rebuilding dan sustainability.
“Pertamina sebagai salah satu BUMN dan perusahaan energi di Indonesia turut mendukung dan berkontribusi dalam mencapai tujuan ASEAN dan menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia,” pungkas Fadjar.