“Kami ingin tahu progresnya (laporan) sampai dimana? Karena diduga kuat terjadi mark up anggaran dan pengerjaan asal jadi pada kedua proyek pembangunan tersebut,” katanya.
Terlebih, kata pria yang akrab disapa Diaz ini, Bupati Khenoki Waruwu memilih diam seribu bahasa melihat kondisi pengerjaan proyek tersebut. Kecurigaan adanya ketidakberesan dalam proyek tersebut semakin bertambah setelah pihaknya mengetahui Kuasa Penggunaan Anggaran pada proyek itu merupakan menantu Bupati Nias Barat.
“Jadi kami minta KPK mengusut tuntas kasus dugaan korupsi ini, kami akan terus mengawalnya sampai tuntas,” tandasnya.
Dalam aksinya itu, GEMPAR melayangkan empat poin tuntutan kepada KPK, diantaranya, tangkap Bupati Nias Barat, tangkap kuasa pengguna anggaran dan pejabat pembuat komitmen (PPK) proyek RS Pratama Lologolu, tangkap kuasa pengguna anggaran dan PPK proyek trotoar di Jalan Soekarno-Hatta Kecamatan Lahomi, serta membasmi KKN di Nias Barat. (bam)