Survei ini dilakukan sebelum Ganjar Pranowo dideklarasikan sebagai kandidat capres oleh PDIP. Sedangkan dalam simulasi tiga nama capres hasil survei Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Ganjar berada di posisi pertama dengan 34 persen.
Prabowo diurutan kedua dengan elektabilitas 31,7 persen dan Anies duduk di posisi ketiga pada perolehan 25,2 persen. Survei dirilis 30 April lalu.
Survei Indikator politik juga menyajikan simulasi 6 pasangan cawapres dari Ganjar, Prabowo dan Anies. Dalam enam simulasi itu, Prabowo dan Ganjar bersaing, sementara Anies selalu di urutan ketiga dengan siapapun pasangan cawapresnya.
Lantas mengapa Anies selalu duduk di posisi terakhir dalam tiga besar nama capres di sejumlah survei?
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai hal itu bertalian dengan approval rating atau tingkat kepuasan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Karena Anies mengesankan atau dikesankan sebagai capres antitesa Jokowi, maka ketika approval Jokowi naik, elektabilitas Anies turun. Demikian juga sebaliknya,” ujar Burhanuddin kepada CNNIndonesia.com, Kamis (4/5).