6 Simulasi Pilpres 2024 Indikator: Prabowo-Ganjar Ketat, Anies Buncit
Sebutan antitesa Jokowi, kata Burhanuddin, pertama kali digunakan oleh mantan Politisi NasDem Zulfan Lindan. Menurut Burhanuddin, istilah itu tidak strategis, baik untuk Anies maupun NasDem. Terlebih, NasDem masih berada dalam barisan pemerintahan saat ini.
Ia menjelaskan approval rating Jokowi yang naik membuat elektabilitas capres dengan narasi perubahan seperti Anies tertekan.
“Ketika approval rating pak Jokowi turun di November 2022, elektabilitas (Anies) saat itu kami rilis naik. Masalahnya setelah November approval rating pak Jokowi naik terus. Ini kabar buruk buat mas Anies,” jelas Burhanuddin dalam tayangan Indikator Politik Indonesia di YouTube, Minggu (30/4).
Peneliti sekaligus Manager Program Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad berkata dari berbagai survei, suara dukungan terhadap Anies cenderung melemah sejak Oktober 2022. Saidiman menyebut terdapat sejumlah penjelasan yang mendasari hal tersebut.