“Kita akan mengalami perubahan luar biasa dan kita harus siap untuk itu,” imbuhnya.
Menurutnya, ke depan proses belajar anak-anak penerus bangsa harus terawasi orang dewasa/orang tua. “Yang perlu kita pikirkan, jika mengambil karya orang dalam etika apakah boleh, musti diberi izin. Jika mengambil mencuri namanya. Maka ada tata cara dan etika yang harus dipatuhi penggunanya. Maka itu plagiasi, agar tidak jadi plagiator maka sepanjang etika itu dipenuhi tidak masalah,” imbuhnya.
“Yang tidak boleh itu mengambil (karya orang lain) tidak bilang. Artinya kita harus membimbing dan menanamkan kepada generasi muda. Jika tidak diingatkan soal itu mereka tidak akan mengerti. Mengambil karya orang lain di dunia maya harus sesuai izin. Etika, aturan tetap dijalankan”.
Perlu diinformasikan, pada penyelenggaraan Acer Edu Tech 2023, Acer Indonesia bekerja sama dengan Badan Musyawarah Perguruan Swasta Provinsi DKI Jakarta. Didukung oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Yayasan Karakter Pancasila, dan Pusat Kajian Pendidikan dan Budaya Dewantara, serta sejumlah lembaga pendidikan di Indonesia lainnya. (Joesvicar Iqbal/msb)