“Evaluasi menyeluruh yang dimaksud adalah penilaian objektif pemanggilan atlet, indikatornya harus jelas, begitu juga halnya dengan penentuan pelatih, harus berdasarkan track record, bukan ditentukan semata-mata hanya berdasarkan pada mantan atlet pelatnas, memiliki lisensi tapi juga teruji dengan menghasilkan atlet berprestasi, mampu mengaplikasikan program yang telah disusun,”tambahnya.
Prinsipnya seperti dikatakan Nengah, kita tidak perlu mencari siapa yang salah karena sesalah apapun seseorang tentu akan mencari pembenaran atau kambing hitam.Tapi carilah apa yang salah sehingga kita bisa sama-sama memperbaikinya.
Nengah juga tidak menampik bahwa kesalahan serupa sudah berulang kali terjadi sehingga prestasi judo Indonesia makin memburuk.
“Padahal pada saat pelantikan Oleh KONI Pusat, Ketua Umum PB.PJSI Pak Maruli Simanjuntak pernah berucap bahwa selama kepengurusannya, judo Indonesia harus lolos kualifikasi Olimpiade,”tandasnya.
Ketua Umum PB.PJSI yang memang super sibuk karena posisinya jabatan sebagai Pangkostrad tentu membutuhkan tim yang kuat dan solid.