“Kedua produk tersebut memberikan nasabah/calon nasabah ragam pilihan solusi perlindungan dengan berbagai pilihan fund serta dirancang untuk melengkapi kebutuhan nasabah sesuai kebutuhan, profil risiko, kemampuan finansial dan tujuan keuangannya,” kata Michellina.
Sebagai informasi, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat PAYDI masih mendominasi pendapatan premi industri asuransi jiwa sebesar 57,7persen di 2022. Keunikan dan kompleksitas PAYDI menjadi tantangan tersendiri bagi industri asuransi untuk mengemas dan menjual PAYDI.
Fleksibilitas dan transparansi PAYDI baru menurut Melvin Mumpuni, ahli finansial, akan meningkatkan daya tarik terhadap asuransi. Naiknya kebutuhan finansial saat melewati berbagai tahap kehidupan, seperti menikah dan memiliki anak, juga membayang-bayangi harapan hidup masyarakat. Di sinilah pentingnya berinvestasi sejak dini, didukung kehadiran asuransi yang memberi rasa tenang saat harus menghadapi berbagai risiko yang mengguncang kondisi finansial, memperkuat optimisme untuk meraih kualitas hidup yang lebih baik.