Berdasarkan data tersebut menurutnya tantangan penggunaan AI bertumpu pada data yang harus akurat. “Jika datanya bias maka AI-nya akan bias juga,” terangnya.
Sementara menurutnya dari sisi peluang pengembangan, AI ini sangat bisa digunakan dalam berdakwah sebagai alat dalam menyebarkan informasi tentang agama Islam. “Peluangnya sangat besar sebagai alat bantu (asisten teknologi),” ucap Ahmad.
Di akhir materi, pemateri mengharapkan AI ini dapat digunakan dengan cerdas dan memberikan manfaat bagi banyak orang.
“Terlepas dari plus minus yang ada, semoga AI ini dapat memberikan maslahat bagi banyak orang dan gunakan AI ini dengan cerdas, karena AI ini mirip dengan tools-tools manusia, misal pisau yang digunakan di dapur tapi ini bisa juga dipakai untuk kejahatan,” ujar Ahmad.
Kegiatan ini diikuti oleh 153 calon wisudawan/wati dari program studi di lingkungan Fakultas Agama Islam UAD yang terdiri dari Program Studi (Prodi) Bahasa dan Sastra Arab (BSA), Ilmu Hadis (ILHA), Pendidikan Agama Islam (PAI), Perbankan Syariah (PBS), dan Magister Pendidikan Agama Islam (MPAI).