IPOL.ID – Setidaknya 10 orang tewas dalam serangan bersenjata semalam di Guayaquil, kota pelabuhan utama dan pusat ekonomi di Ekuador yang sedang berada dalam keadaan darurat karena meningkatnya kekerasan narkoba, Sabtu (29/4) malam.
Tiga orang terluka, termasuk seorang gadis berusia lima tahun, kata polisi pada Minggu (30/4).
Sebuah senapan dan senjata kaliber 9 mm ditemukan di tempat kejadian, demikian Kantor Kejaksaan Ekuador memposting di akun Twitternya.
“Kami percaya bahwa ini ada hubungannya dengan perjuangan antara kelompok kriminal terorganisir untuk memperebutkan kontrol teritorial,” kata Komandan Polisi Nasional William Villaroel dalam konferensi pers.
“Saat ini, unit investigasi dan intelijen kami sedang melakukan tindakan operasional untuk mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab,” cuit Mabes Polri pada Minggu pagi. Tidak ada penangkapan langsung.
Serangan mengerikan, yang digambarkan oleh seorang saksi sebagai penembakan, terjadi di sebuah bengkel mekanik di barat daya kota.
Mayat terlihat tergeletak di trotoar dalam genangan darah, ketika orang-orang menangis dan berpelukan sementara polisi menutup daerah itu, lapor AFP.
Kantor jaksa agung Ekuador mengatakan di Twitter bahwa pihaknya telah membuka “penyelidikan awal atas pembunuhan 10 orang, menyusul serangan bersenjata pada Sabtu malam”.
Polisi setempat juga mengkonfirmasi jumlah korban tewas di Guayaquil, yang telah menjadi salah satu pusat pertumpahan darah antara geng penyelundup narkoba yang bersaing.
Posisi kota pelabuhan di pantai Pasifik ini menjadikannya titik peluncuran strategis untuk pengiriman obat-obatan ke Amerika Serikat dan Eropa.
Pembunuhan itu merupakan yang terbaru dalam gelombang kekerasan baru-baru ini, termasuk pembunuhan terkait geng dan kartel serta berbagai kerusuhan dan pembantaian di penjara, ketika pihak berwenang menindak geng dan menyita narkoba. (Far)