IPOL.ID – Lemas dan sulit menggerakan badan menjadi keluhan awal yang dirasakan R. Oni Wahyuono Baskoro K (55) salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) asal Kelurahan Ragunan, Jakarta Selatan.
Pada awalnya Oni sapaan akrabnya ini mengira hal itu disebabkan karena gula darah yang tinggi berdasarkan riwayat penyakit turunan keluarga, namun setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan mandiri hasilnya normal dan sehat.
Dikarenakan belum menemui titik terang penyebab penyakitnya, Oni memutuskan untuk melakukan pengecekan lebih lanjut ke dokter Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempatnya terdaftar. Kemudian diketahui Oni memiliki sebuah benjolan di bagian tulang punggung dan langsung dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati untuk ditangani oleh dokter spesialis penyakit dalam agar benjolan tersebut dapat diobservasi.
“Pada saat itu saya disarankan dirawat inap karena kondisi badan saya semakin lemah hingga sulit bergerak, kebetulan saya memang sudah menjadi peserta mandiri kelas 3 BPJS Kesehatan sejak bertahun-tahun lalu, jadi sudah terbiasa menggunakannya saat berobat. Selain perawatan, dokter melakukan Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk mengobservasi benjolan pada tulang punggung saya,” ujar Oni Senin (9/1).
Dari hasil MRI, dokter mengatakan bahwa benjolan tersebut adalah tumor tulang belakang yang mengakibatkan rusaknya jaringan tulang belakang dan saraf sekitarnya, didasari kondisi itu Oni disarankan untuk menjalani operasi pengangkatan tumor sebagai upaya penyembuhan.
Mendengar diagnosa dokter, ia terkejut dan sulit untuk memercayai kondisi yang dialaminya, tapi dengan dukungan keluarga ditambah dengan adanya jaminan Program JKN yang akan membantunya berjuang, Oni memantapkan diri dengan menyetujui operasi.
“Saya menyetujui tindakan operasi utamanya karena dukungan keluarga, namun disamping itu keberanian saya juga didasarkan dari pengalaman selama seminggu lebih saya dirawat di rumah sakit, melalui MRI, rontgen dan obat-obatan semuanya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Untuk operasi, saya juga bisa ditanggung menggunakan manfaat Program JKN, jadi saya tinggal menunggu jadwal tindakannya saja,” tambah Oni.
Oni mengungkapkan merasa sangat bersyukur sudah terbantu ditengah kesulitan ekonomi yang dialaminya dirinya tetap mendapatkan penanganan yang baik oleh dokter yang berkompeten secara gratis berkat Program JKN. Hingga kini Oni masih rutin check up ke rumah sakit menggunakan kepesertaannya sambil menunggu waktu tindakan operasi tumor tulang belakangnya yang dijadwalkan akan dilaksanakan bulan Mei mendatang. (Irma)