Sebelumnya, Prabowo dan Yusril didampingi pengurus teras Gerindra dan PBB juga mengadakan pertemuan di Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (6/4) yang lalu. Dalam pertemuan tertutup itu, muncul aspirasi untuk pasangan Prabowo-Yusril.
Representasi Nasionalis-islamis
Sejauh mana peluang Prabowo berpasangan dengan Yusril pada Pilpres mendatang? Pengamat politik Syahrial Mayus memiliki penilaian tersendiri.
Menurutnya, pasangan Prabowo-Yusril amat mungkin terwujud bila melihat pada kualitas kepemimpinan, latar belakang politik serta hubungan pertemanan antar keduanya.
“Dari aspek kepemimpinan, saya kira tidak ada yang meragukan ya. Sama-sama tokoh kharismatik, berpengalaman di pemerintahan, teruji, pintar dan visioner. Jadi sah-sah saja keduanya berpasangan,” kata Mayus, Senin (1/5).
Syahrial, mengatakan saat ini elektabilitas Capres baik Ganjar, Prabowo dan Anies, tak jauh beda. Karena itu pilihan Cawapres harus bisa mendongkrak elektabilitas capres.
Apalagi, kata Syahrial, pengalaman dan keahlian Yusril terutama dalam hukum tata negara akan melengkapi kepemimpinan Prabowo, yakni dalam mewujudkan tata kelola negara dan pemerintahan yang berkepastian hukum.
“Kita tahu Yusril dengan PBBnya merepresentasikan golongan Islam, sehingga akan terbentuk pasangan ideal nasionalis-islamis bila maju bersama Prabowo,” ujarnya.