Prevalensi OA lutut sebesar 15,5 persen pada laki – laki dan 12,7 persen pada perempuan. Faktor risiko OA Di antaranya adalah usia, jenis kelamin, genetik, aktivitas fisik, obesitas, trauma. OA merupakan suatu penyakit yang sangat membebani kualitas hidup penderitanya, dan dapat menyebabkan disabilitas.
Ketua Komite Medis sekaligus CEO Klinik Flex Free. dr Arif Soemarjono, mengatakan bahwa kliniknya merupakan klinik rehabilitasi medik khusus di bidang muskuloskeletal yang mengembangkan teknik penyembuhan nyeri lutut tanpa operasi.
Klinik Flex Free menyediakan beberapa layanan untuk mengatasi nyeri sendi seperti; injeksi pelumas sendi dengan bantuan USG Muskuloskeletal, terapi regeneratif seperti Prolotherapy, Platelet Rich Plasma (PRP) Musculoskeletal, dan Secretom.
“Tentunya, pasien wajib berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis rehabilitasi medik seperti yang disediakan oleh Klinik Flex Free, untuk menentukan tindakan dan obat yang sesuai dengan kebutuhan pasien,” ujarnya.