Di Desa Kemiren, peristiwa ini tidak hanya menyebabkan tanaman di sawah warga di serang hama namun juga menyebabkan kematian sebagian warga. Desa Kemiren memperlihatkan suasana ketakutan hingga diceritakan pada malam hari mereka tidur berkelompok dan tidak berani untuk tidur di rumah sendiri.
Melalui kejadian tersebut, para sesepuh desa berinisiatif untuk mendatangi atau berziarah ke Makam Buyut Cili. Mereka berharap mendapatkan petunjuk untuk memberantas pageblug yang melanda desa mereka. Selang beberapa hari mereka mendapatkan wangsit lewat mimpi.
Wangsit tersebut mengisyaratkan masyarakat Desa Kemiren diharuskan mengadakan upacara slametan dan arak-arakan yang melintasi jalan desa.
Setelah masyarakat melaksanakan apa yang menjadi petunjuk dari Buyut Cili, semua penyakit atau pagebluk hilang. Menurut salah satu sumber bahwa dari peristiwa tersebutlah Ritual Ider Bumi tetap dilakukan.
Pelaksanaan
Seperti kebanyakan ritual-ritual di Banyuwangi, Tradisi Ider Bumi juga melibatkan sajian seni pertunjukan yang diwujudkan dalam sebuah arak-arakan. Semacam festival atau karnaval dengan rute telah ditentukan yakni dimulai dari ujung timur hingga ujung barat Desa Kemiren.