Barisan akhir diisi dengan Kelompok Musik Kuntulan serta kelompok masyarakat yang ikut memeriahkan acara tersebut. Hanya saja urutan-urutan peserta yang telah disebutkan tidaklah mengikat, karena seiring perkembangannya pasti terjadi pergeseran dan bisa terjadi pengurangan ataupun penambahan.
Arak-arakan tersebut diakhiri dengan diadakannya selamatan di atas gelaran tikar. Dimulai dengan pembacaan doa dalam bahasa Osing dan Arab. Kemudian dilanjutkan dengan acara makan bersama dengan menu khas Using yakni Pecel Pithik.
Disaat itulah semakin tampak keakraban seluruh warga tanpa memandang status sosial, karena memang Tradisi Selamatan Ider Bumi adalah ditujukan untuk kebutuhan bersama. (timur)