IPOL.ID – Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) berpartisipasi dalam pameran industri terbesar di dunia, Hannover Messe 2023. Dalam ajang yang dihelat di Jerman tersebut, Polimedia menampilkan tiga produk unggulan yang kesemuanya ramah lingkungan, ergonomis dengan tetap mengususng isu berkelanjutan.
“Produk tersebut adalah kemasan dari air kelapa, silica gel alami dari buah kelapa dan tinta sawit. Semuanya mendapat respon luar biasa dari pengunjung. Kami bangga,” ujar Direktur Polimedia, Tipri Rose Kartika saat berbagi cerita dengan media di sela acara halal bihalal di Kampus Polimedia Jakarta Selasa (2/13/2023).
Hannover Messe sendiri digelar pada 17-21 April 2023. Dan Indonesia menjadi negara ASEAN pertama yang dipercaya sebagai Official Partner Country untuk ketiga kalinya pada ajang pameran teknologi industri terbesar di dunia tersebut.
Tipri mengungkapkan, ketiga produk tersebut sudah melalui hasil penelitian panjang dan kolaborasi antara dosen, mahasiswa dan industri. Selama tiga tahun, Polimedia lanjut Direktur Polimedia, terus melakukan uji coba sehingga dihasilkan produk yang mampu terurai lebih cepat, didapat dari limbah air kelapa, dan muatan produk lokal yang maksimal.
“Produk kemasan dari air kelapa membuat makanan menjadi mampu mempertahankan kerenyahan makanan lebih lama, silica gel dari buah kelapa memiliki harga yang lebih murah, sementara tinta untuk cetak pada produk kemasan dari kelapa sawit memiliki keunggulan dari sisi ketersediaan yang banyak dan ramah lingkungan karena tidka berasal dari bahan bakar fosil,” ungkap Ocha, sapaan akrab Direktur Polimedia.
Pameran yang bertemakan Innovation Makes The Difference ini, dimanfaatkan Polimedia untuk mendapatkan banyak mitra industri, perguruan tinggi, atau pihak lain dalam pengembangan kerja sama internasional. Salah satunya dengan penandatanganan kerja sama Polimedia dengan Dresden University of Technology yang dilakukan pada pameran ini.
“Kami tidak hanya pameran, tapi berupaya untuk mendapatkan mitra kerja sama luar negeri, salah satunya dari Dresden University yang baru saja kami tanda tangani di sini” jelas Tipri.
Dikatakan Ocha, Jerman sebagai kiblat pndidikan vokasi dunia tentu memiliki keunggulan dan kultur akademik vokasi yang mumpuni. Karenanya ia sangat berharap, akan ada transfer ilmu dan update perkembangan terbaru dari pendidikan vokasi dari Jerman untuk Indonesia khususnya bagi Polimedia. “Kami ingin bertukar pengalaman dengan mengirimkan tenaga pengajar dan juga mahasiswa untuk belajar dan bertukar pengalaman dengan TU Dresden University,” ujar dia.
Polimedia sendiri hingga saat ini sudah melakukan kerja sama, magang dan pertukaran pengajar dan mahasiswa, ke lebih dari 16 negara di dunia.
Making Indonesia 4.0
Indonesia terpilih sebagai official partner country Hannover Messe 2023. Presiden Indonesia, Joko Widodo hadir di Jerman untuk membuka acara tersebut bersama Kanselir Jerman, Olaf Scholz. Pameran Internasional yang telah dibuka sejak 17 April 2023 tersebut menghadirkan produk inovasi anak bangsa dengan berbagai penampilan atraksi kolaborasi teknologi dan budaya.
Presiden menyebutkan, tema Making Indonesia 4.0 sangat relevan bagi Indonesia yang sedang melakukan transformasi ekonomi melalui inovasi dan teknologi. “Saat ini Indonesia menjalankan dua strategi besar, yaitu hilirisasi industri serta ekonomi hijau,” ujar Joko Widodo.
Gelaran Hannover Messe 2023 jadi batu loncatan bagi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Diksi), sebab untuk pertama kalinya bisa hadir langsung di pameran ini. Tema dan isu-isu yang muncul di Hannover Messe dianggap relevan dengan semangat transformasi pendidikan vokasi di bawah flagship Merdeka Belajar, yakni inovasi, kolaborasi, dan kecepatan dalam merespons perkembangan teknologi. Dirjen Diksi, Kiki Yuliati mengatakan, selain menjadi ajang “showcase” berbagai praktik baik transformasi pendidikan vokasi di Indonesia melalui produk-produk inovasi yang tampil, Hannover Messe sekaligus menjadi momentum untuk mengakselerasikan transformasi pendidikan vokasi.
“Inilah masanya pendidikan dan industri melakukan transformasi, baik melalui riset maupun kolaborasi,” ujarnya.
Pada pameran ini, Dirjen Diksi membawa tiga politeknik dan satu SMK untuk unjuk gigi gelaran internasional ini. Kiki berharap kegiatan ini menjadi wadah eksposur internasional satuan pendidikan vokasi, umpan balik dari industri, penyerapan perkembangan terkini teknologi industri, serta jejaring kerja sama industri internasional. (timur)