IPOL.ID – Di area perkotaan khususnya daerah padat penduduk, permasalahan kurangnya air bersih dan turunnya air tanah akibat dari adanya aktivitas pemompaan air tanah untuk keperluan MCK masyarakat sering dikeluhkan.
Air hujan dibiarkan tanpa dimanfaatkan kembali merupakan paradigma lama. Dalam Permen Lingkungan Hidup (LH) Nomor 12 Tahun 2009 disebutkan bahwasanya air hujan harus dilakukan pemanfaatannya.
“Pemanfaatan air hujan yang dimaksud adalah serangkaian kegiatan mengumpulkan, menggunakan, dan atau meresapkan air hujan ke dalam tanah,” kata Lily Kholida, S.T.,M.T, Ketua Program Studi Teknik Sipil Universitas Mercu Buana di Jakarta, Selasa (27/6).
Nah, sekaligus untuk mengantisipasi permasalahan diatas, Program Studi Teknik Sipil Universitas Mercu Buana mengadakan Pengabdian Kepada Masyarakat. Diketuai oleh Lily Kholida melakukan kegiatan pembuatan sumur resapan menggunakan modular tank.
Giat tersebut bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang bidang Tata Lingkungan yang dilaksanakan di RW 14 Kelurahan Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang. Sumur resapan tersebut dibuat diarea taman dekat dengan masjid.
“Lokasi tersebut dipilih karena memiliki permasalahan genangan air yang timbul saat turun hujan. Dengan pemasangan modular tank diharapkan permasalahan tersebut dapat ditangani,” tukas Lily.
Modular tank itu, lanjut Lily, memiliki kekuatan tekan lebih dari 8 t/m2. Dalam pembuatannya modular tank disusun pada galian dengan dimensi 3,0 m x 0,80 m x 0,60 m dengan kapasitas (1m3).
Air hujan yang berasal dari permukaan tanah disalurkan ke dalam sumur resapan dan jika tanah mengalami jenuh, maka kelebihan air disalurkan ke saluran drainase kota. Kegiatan itu juga dibantu oleh Tim Mahasiswa Universitas Mercubuana yang diketuai oleh Erik Susanto.
Kegiatan tersebut diselenggarakan pada tanggal 11 April 2023, dihadiri oleh perwakilan Bidang Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, serta Tim Dosen dan Mahasiswa Universitas Mercu Buana. (Joesvicar Iqbal/msb)