“Seluruh petugas baik dari Kemenkes, Kemenag dan institusi lainnya bersiaga lebih dekat lagi dengan jemaah memberikan bantuan bagi jamaah,” katanya.
Perlu diketahui, jelas Fauzin, PPIH Arab Saudi membentuk Emergency Medical Team (EMT). EMT bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) jamaah haji Indonesia di Arab Saudi.
“EMT sebelumnya dikenal dengan nama Tim Gerak Cepat. Tim ini difungsikan untuk lebih dekat dengan jemaah haji dan bertugas melaksanakan deteksi dini, tanggap darurat pada kejadian kegawatdaruratan medis, dan melaksanakan rujukan jamaah haji yang membutuhkan perawatan di KKHI dan RSAS,” jelasnya.
Fauzin menambahkan, salah satu strategi penyelenggaraan kesehatan haji tahun ini, PPIH menyiapkan dokter spesialis sebagai EMT yang ditempatkan di setiap sektor sehingga kegawatdaruratan medis lebih cepat tertangani.
Fauzin mengatakan, pada hari ke-33 operasional penyelenggaraan ibadah haji, mengutip data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga tanggal 23 Juni 2023, pukul 24.00 WIB, jumlah jamaah gelombang II yang telah tiba di King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah berjumlah 104.814 orang atau 274 kelompok terbang.