IPOL.ID – Indonesia melakukan ekspor vaksin pentavalen (merek dagang Pentabio) tahap pertama ke ke Afrika, tepatnya Nigeria. Prosesinya pengirimannya dihadiri langsung oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, dan Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari.
Sebanyak 1,5 juta dosis vaksin pentavalen disediakan Bio Farma, sebagai induk Holding BUMN Farmasi, untuk menjaga ketahanan kesehatan dunia. Adapun vaksin pentavalen merupakan vaksin multirespons imun, di mana dengan sekali penyuntikan diperoleh kekebalan tubuh terhadap sejumlah penyakit.
Vaksin pentavalen merupakan vaksin kombinasi DTP-HB-Hib untuk membantu pencegahan lima jenis penyakit yakni difteri, tetanus, pertussis, hepatitis B, serta Haemophilus influenzae tipe B (Hib).
Vaksin pentavalen ditujukan pada bayi usia 2, 4, dan 6 bulan dan masing-masing tiga dosis setiap bayi. Vaksin pentavalen mendapat izin edar di Indonesia sejak 2013 dan telah mendapat PQ WHO sejak 2014.
Vaksin pentavalen merupakan program hibah dari Indonesian AID, Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional/LDKPI) Kementerian Keuangan kepada Pemerintah Nigeria. Penyaluran vaksin dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap I disalurkan produk pentavalen sebanyak 730.000 dosis dan tahap II sebanyak 850.000 dosis.