Webinar tersebut menghadirkan empat narasumber, yaitu Kepala Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan Kemendikbudristek, Irsyad Zamjani; Ketua Umum Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Nasional, Ki Saur Panjaitan XIII; Kepala SDN 39 Pontianak, Fatinam; dan Kepala SMPN 38 Bandung, Suratman. Para narasumber berdiskusi dan menyampaikan pandangan-pandangan positif mereka terhadap Rapor Pendidikan Indonesia 2.0.
Kepala Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan Kemendikbudristek, Irsyad Zamjani, mengatakan bahwa pengetahuan dan pengalaman mengenai pentingnya identifikasi dalam mengatasi kendala pendidikan yang dihadapi oleh siswa, guru, dan sistem pendidikan secara keseluruhan merupakan langkah awal yang krusial dalam melakukan perbaikan. “Oleh karena itu pentingnya data dan informasi yang akurat serta penggunaan teknologi canggih dalam proses identifikasi ini,” ujarnya.
Terkait transformasi digital, Ketua Umum Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Nasional, Ki Saur Panjaitan XIII menuturkan bahwa Rapor Pendidikan 2.0 dapat merujuk pada konsep atau upaya untuk memperbarui atau memodernisasi rapor pendidikan tradisional. “Hal ini melibatkan penggunaan teknologi digital, metrik yang lebih komprehensif, atau pendekatan baru dalam menyajikan informasi yang lebih bermanfaat tentang prestasi dan kemajuan siswa,” katanya.