IPOL.ID – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) saat ini sedang tidak baik-baik saja. Sebanyak 18 pengurus PGRI Provinsi meminta adanya perbaikan pada kinerja internal organisasi PGRI tersebut.
Hal itu disampaikan oleh sejumlah pengurus PGRI untuk menyelamatkan muruah dan martabat organisasi guru terbesar di Indonesia itu.
“Kami ingin mengembalikan muruah PGRI secara komprehensif, karena PGRI saat ini sedang tidak baik-baik saja,” ungkap Wakil Ketua PGRI Nusa Tenggara Barat (NTB), Abdul Kadir, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (14/6).
Lebih jauh, Kadir menyebutkan, sejumlah persoalan yang perlu dibenahi. Di antaranya implementasi konstitusi PGRI, tata kelola keuangan dan aset, serta kepemimpinan.
“Kami punya banyak bukti-bukti. Fakta-fakta yang lebih terinci dan terurai dapat dilihat pada lampiran,” ujarnya.
Berkenaan dengan pokok persoalan tersebut, ke-18 pengurus PGRI Provinsi juga telah menandatangani Surat Mosi Tidak Percaya kepada Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Unifah Rosyidi. Mereka yaitu Teguh Sumarno (Jawa Timur), Adi Dasmin (DKI Jakarta), Sudarto (Yogyakarta), Yusuf (NTB), Simon Petrus Manu (NTT), Toni Muhtadi (Banten), Lukman (Jambi).