Setelah lawan mengamankan servis, Tole pun meledak. Lima kemenangan beruntun diraihnya. Untuk menuntaskan laga selama satu jam tujuh belas menit ini, forehand mendatarnya tidak dapat dikembalikan lawan dengan sempurna.
“Lawan mendapat momentum. Permainan saya sedikit lebih monoton. Lawan itu cocok dengan permainan yang saya berikan di awal set. Setelah itu, saya mengubah ritme permainan, lebih membuka lapangan, lebih melambatkan temponya. Lawan melakukan unforced error. Di situ, saya bisa mengambil momentum,” terangnya.
Pada perempat final, Jumat (30/6), Tole akan kembali menantang wakil Negeri Samurai, Yuta Kawahashi. Atlet Jawa Timur kelahiran Banjarmasin (Kalimantan Selatan) ini akan mengulang strategi meski harus menerka cara main lawan di awal laga lantaran merupakan pertemuan perdana diantara kedua petenis ini.
“Semua pemain tentu ingin juara. Saya akan memberikan permainan terbaik saja di setiap pertandingan,” ucap pengidola Feby Widhiyanto.
Sayangnya, Nathan Barki (18) mesti berpuas diri di babak kedua tunggal ajang berlevel M15 ITF ini. Melawan finalis seri kedua, Yurii Dzhavakian, asal Ukraina, peraih perunggu beregu dan perak ganda SEA Games 2023 ini takluk dalam dua set langsung, 1-6, 2-6.